Ambigu Artinya: Jenis, Penyebab, Contoh

Ambigu Artinya: Jenis, Penyebab, Contoh

Ambigu artinya kondisi di mana suatu pernyataan, kata, atau situasi memiliki makna yang ganda atau tidak jelas, sehingga bisa diartikan atau dipahami dengan beberapa cara berbeda. Ambiguitas sering muncul dalam bahasa atau komunikasi ketika kata atau kalimat tidak cukup spesifik atau memiliki interpretasi yang berbeda tergantung pada konteksnya.

Apa itu Ambigu?

Ambigu artinya sifat dari sesuatu yang memiliki makna atau interpretasi ganda, tidak jelas, atau bisa diartikan dalam beberapa cara berbeda. Ambigu seringkali muncul ketika kata, frasa, atau pernyataan tidak memiliki kejelasan makna yang pasti sehingga menimbulkan kebingungan atau pemahaman yang berbeda-beda tergantung pada sudut pandang atau konteksnya.

Ambiguitas bisa terjadi dalam bahasa lisan, tulisan, dan bahkan situasi sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, ambiguitas bisa menyebabkan salah paham atau kesalahpahaman jika tidak ditangani atau dijelaskan dengan baik.

Baca Juga: Apa itu ID Card? Dan Ukuran ID Card Standard Internasional

Jenis – Jenis Ambigu

Ada beberapa jenis ambiguitas yang sering dijumpai dalam bahasa dan komunikasi, di antaranya:

  • Ambiguitas Leksikal: Terjadi ketika suatu kata memiliki lebih dari satu makna, sehingga maknanya tergantung pada konteks. Misalnya, kata “bisa” dalam bahasa Indonesia bisa berarti “mampu” atau “racun.” 
    • Contoh: “Ular itu bisa menyerang kapan saja.” (bisa diartikan sebagai kemampuan atau racun).
  • Ambiguitas Gramatikal: Ambiguitas ini muncul karena struktur kalimat atau tata bahasa yang memungkinkan interpretasi berbeda. Misalnya, kalimat “Dia melihat dokter dengan teleskop” bisa berarti dua hal:
    • Dia menggunakan teleskop untuk melihat dokter.
    • Dia melihat dokter yang membawa teleskop.
  • Ambiguitas Semantik: Ambiguitas semantik terjadi ketika makna frasa atau kalimat tidak jelas karena ada lebih dari satu cara untuk memahami makna kalimat secara keseluruhan.
    • Misalnya, “Ibu mengangkat piring di meja yang kotor.” Kotor bisa merujuk pada piring atau meja.
  • Ambiguitas Referensial: Jenis ambiguitas ini terjadi ketika referen (acuan) dalam kalimat tidak jelas.
    • Contohnya, “Adik berbicara dengan ayahnya saat dia datang.” Kata “dia” tidak jelas merujuk ke siapa, apakah ke adik atau ayah.
  • Ambiguitas Fonologis (atau Ambiguitas Bunyi): Terjadi ketika kata atau frasa terdengar mirip dengan kata atau frasa lain, sehingga menimbulkan makna ganda.
    • Misalnya, dalam bahasa Inggris “I scream” dan “ice cream” terdengar mirip.

Ambiguitas adalah hal umum dalam bahasa, dan memahami jenis-jenisnya dapat membantu mengurangi kesalahpahaman dalam komunikasi.

Penyebab Terjadinya Ambigu

Ambiguitas dalam bahasa terjadi karena beberapa faktor yang dapat memengaruhi kejelasan makna suatu kata, frasa, atau kalimat. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya ambiguitas:

  • Makna Ganda pada Kata (Polisemi dan Homonimi): Beberapa kata memiliki lebih dari satu makna (polisemi) atau kata yang ejaan dan pengucapannya sama tetapi maknanya berbeda (homonimi). Karena makna-makna tersebut bisa berbeda secara signifikan, kata tersebut menjadi ambigu jika konteksnya tidak jelas.
    • Contoh: kata “bisa” bisa berarti “mampu” atau “racun.”
  • Struktur Kalimat yang Tidak Jelas (Ambiguitas Gramatikal): Ambiguitas dapat terjadi ketika struktur atau susunan kata dalam kalimat memungkinkan lebih dari satu interpretasi. Ini biasanya terjadi dalam kalimat yang panjang atau kalimat dengan frasa yang memiliki hubungan tidak jelas. 
    • Contoh: “Ibu melihat anak itu dengan teropong.” (Tidak jelas apakah ibu yang menggunakan teropong atau anak yang terlihat melalui teropong.)
  • Konteks yang Tidak Lengkap atau Tidak Spesifik: Kurangnya konteks dalam kalimat atau frasa dapat menyebabkan ambiguitas. Tanpa informasi tambahan, audiens mungkin kesulitan memahami arti sebenarnya dari pernyataan yang disampaikan. 
    • Contoh: “Dia pergi ke bank.” (Apakah yang dimaksud adalah bank tempat keuangan atau tepi sungai dalam bahasa Inggris?)
  • Referensi atau Kata Ganti yang Tidak Jelas: Ketika menggunakan kata ganti seperti “dia,” “itu,” atau “mereka,” referensinya bisa tidak jelas, terutama jika kalimat tersebut melibatkan lebih dari satu orang atau benda. Ini dapat membingungkan audiens tentang siapa atau apa yang sedang dibicarakan.
    • Contoh: “Ani memberi tahu Siti bahwa dia akan pergi.” (Tidak jelas apakah “dia” mengacu pada Ani atau Siti.)
  • Pengucapan atau Penulisan yang Sama (Ambiguitas Fonologis): Beberapa kata atau frasa terdengar mirip ketika diucapkan, terutama dalam bahasa lisan, sehingga bisa menimbulkan ambiguitas. Hal ini sering disebut ambiguitas fonologis.
    • Contoh: Dalam bahasa Inggris, “I scream” dan “ice cream” terdengar mirip dan bisa membingungkan tanpa konteks yang tepat.
  • Budaya dan Bahasa yang Berbeda: Beberapa ambiguitas muncul karena adanya perbedaan budaya atau bahasa yang menyebabkan perbedaan pemahaman tentang makna suatu kata atau ekspresi tertentu. Kata yang biasa di satu budaya mungkin memiliki arti berbeda di budaya lain, yang bisa menimbulkan ambiguitas ketika tidak ada konteks yang memadai.

Ambiguitas bisa dikurangi atau dihindari dengan memilih kata dan struktur kalimat yang tepat serta memberikan konteks yang jelas.

Baca Juga: Bias Adalah: Jenis, Dampak, Contoh

Contoh Kalimat Ambigu

Contoh sederhana ambiguitas bisa terlihat pada kalimat, “Dia melihat burung dengan teropong.” Kalimat ini bisa berarti:

  1. Dia menggunakan teropong untuk melihat burung.
  2. Dia melihat burung yang sedang membawa teropong.

Kalimat ambigu bisa dihindari dengan memilih kata yang lebih spesifik, menggunakan tanda baca yang tepat, dan menyusun kalimat dengan jelas serta lengkap. Itulah artikel tentang “Ambigu Artinya: Jenis, Penyebab, Contoh”, Semoga bermanfaat dan jangan lupa dibagikan juga ya!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top