Kelebihan dan Kekurangan Starlink, Begini Penjelasannya! – Teknologi SpaceX kini hadir di Indonesia, beberapa waktu lalu pemilik dari 1SpaceX Elon Musk datang berkunjung ke Indonesia dan pulau Bali menjadi salah satu destinasi yang ia kunjungi, sekaligus memperkenalkan layanan direct to cell Starlink. Dimana proyek ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan Konektivitas di seluruh dunia dan terkhusus nya di negara Indonesia. Perlu di ketahui bahwa bangsa Indonesia adalah negara kepulauan yang sering kali kesulitan untuk mendapat jaringan internet di beberapa daerah-daerah terpencil tentunya.
Lalu apakah dengan masuknya industri merk Statlink ini dapat berkembang di Indonesia, mari sama-sama kita cari tahu terlebih dahulu apa sih starlink itu dan apa saja kelebihan juga kekurangannya di artikel ION Network Blog kali ini.
Table of Contents
Apa itu Starlink ?
Starlink adalah sebuah proyek konstelasi satelit yang dikembangkan oleh SpaceX, perusahaan antariksa yang didirikan oleh Elon Musk. Tujuan utama dari Starlink adalah menyediakan akses internet broadband berkecepatan tinggi dengan latensi rendah ke daerah-daerah di seluruh dunia, terutama yang sulit dijangkau oleh infrastruktur internet tradisional.
Baca Juga: Apa itu Buffering? Ini Dia Penjelasan Lengkapnya!
Berikut adalah beberapa poin penting juga mengenai Starlink:
- Konstelasi Satelit: Starlink terdiri dari ribuan satelit kecil yang ditempatkan di orbit rendah Bumi (LEO – Low Earth Orbit), pada ketinggian sekitar 550 kilometer hingga 1.200 kilometer. Posisi ini memungkinkan latensi yang lebih rendah dibandingkan dengan satelit geostasioner yang berada pada ketinggian sekitar 35.000 kilometer.
- Peluncuran dan Produksi: SpaceX telah meluncurkan ratusan hingga ribuan satelit Starlink menggunakan roket Falcon 9. Setiap peluncuran dapat mengirimkan puluhan satelit sekaligus ke orbit.
- Cakupan Global: Starlink dirancang untuk menyediakan cakupan internet global. Ini sangat berguna untuk daerah-daerah terpencil atau pedesaan yang tidak memiliki akses ke internet berkabel atau nirkabel yang andal.
- Kecepatan dan Latensi: Pengguna Starlink dapat menikmati kecepatan internet yang tinggi, mulai dari 50 Mbps hingga 150 Mbps, dengan latensi sekitar 20 hingga 40 milidetik. SpaceX terus mengembangkan dan memperbarui sistemnya untuk meningkatkan kinerja ini.
- Perangkat Pengguna: Untuk mengakses layanan Starlink, pengguna memerlukan sebuah perangkat penerima yang disebut “Dishy McFlatface,” yaitu antena parabola kecil yang dapat dipasang di rumah atau bangunan.
- Regulasi dan Perizinan: SpaceX telah memperoleh izin dari berbagai badan regulasi di banyak negara untuk meluncurkan satelit dan menyediakan layanan internet. Namun, proses ini bisa berbeda-beda tergantung pada regulasi setiap negara.
- Dampak dan Tantangan: Starlink mendapat perhatian baik positif maupun negatif. Di satu sisi, layanan ini berpotensi menghubungkan jutaan orang yang sebelumnya tidak memiliki akses internet. Namun, ada juga kekhawatiran mengenai polusi cahaya dan interferensi radio yang disebabkan oleh jumlah satelit yang sangat banyak di orbit rendah Bumi.
Kelebihan dan Kekurangan Starlink
Starlink, sebagai proyek penyediaan internet berbasis satelit oleh SpaceX, menawarkan sejumlah kelebihan dan kekurangan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai kedua aspek tersebut:
Kelebihan Starlink
- Akses di Daerah Terpencil: Salah satu keunggulan utama Starlink adalah kemampuannya menyediakan akses internet di daerah-daerah terpencil dan pedesaan yang tidak terjangkau oleh infrastruktur internet konvensional seperti kabel serat optik atau jaringan seluler.
- Kecepatan Tinggi dan Latensi Rendah: Starlink menawarkan kecepatan internet yang cukup tinggi, berkisar antara 50 hingga 150 Mbps, dengan latensi yang lebih rendah dibandingkan layanan satelit tradisional, sekitar 20 hingga 40 milidetik. Hal ini memungkinkan aktivitas online yang lebih responsif, seperti streaming video, gaming, dan konferensi video.
- Instalasi Mandiri: Perangkat penerima Starlink (antena parabola) dapat diinstal dengan mudah oleh pengguna sendiri. Ini mempermudah akses bagi konsumen tanpa memerlukan teknisi profesional untuk pemasangan.
- Pembaharuan Berkelanjutan: SpaceX secara terus menerus meluncurkan satelit baru dan meningkatkan perangkat lunak serta perangkat keras untuk meningkatkan kualitas layanan dan memperluas cakupan.
- Mobilitas: Karena berbasis satelit, Starlink dapat digunakan di lokasi yang berbeda tanpa tergantung pada infrastruktur fisik yang tetap. Ini sangat berguna untuk pengguna yang berpindah-pindah tempat.
Kekurangan Starlink
- Biaya Awal yang Tinggi: Biaya untuk membeli perangkat penerima Starlink dan biaya langganan bulanan relatif tinggi dibandingkan dengan penyedia layanan internet kabel atau serat optik tradisional. Ini bisa menjadi penghalang bagi beberapa calon pengguna.
- Interferensi Cuaca: Layanan Starlink dapat terganggu oleh kondisi cuaca buruk seperti hujan lebat, salju, atau badai, yang dapat mengurangi kualitas sinyal dan kecepatan internet.
- Keterbatasan Kapasitas: Meskipun Starlink mampu menyediakan layanan internet yang cepat, kapasitas jaringan bisa menjadi terbatas jika terlalu banyak pengguna dalam satu area, yang dapat menurunkan kualitas layanan.
- Dampak Lingkungan dan Astronomi: Jumlah besar satelit yang diluncurkan ke orbit rendah Bumi menimbulkan kekhawatiran tentang polusi cahaya yang dapat mengganggu pengamatan astronomi dan meningkatkan risiko tumbukan dengan satelit atau sampah antariksa lainnya.
- Regulasi dan Perizinan: Di beberapa negara, mendapatkan izin untuk mengoperasikan layanan satelit bisa menjadi proses yang rumit dan memakan waktu. Hal ini dapat membatasi kemampuan Starlink untuk beroperasi secara global dalam jangka pendek.
- Ketersediaan yang Terbatas: Meskipun cakupan Starlink terus berkembang, layanan ini masih dalam tahap pengembangan dan mungkin belum tersedia di semua wilayah atau negara.
Baca Juga: Cache Adalah: Pengertian, Fungsi, Dampak
Starlink memiliki potensi besar untuk merevolusi akses internet, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur tradisional. Namun, tantangan teknis, biaya, dan dampak lingkungan perlu diatasi untuk memaksimalkan manfaat dari teknologi ini.