MikroTik adalah perusahaan asal Latvia yang mengembangkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk jaringan komputer, terutama router dan sistem manajemen jaringan. Produk utama MikroTik meliputi RouterOS, sistem operasi berbasis Linux yang menyediakan fitur lengkap untuk jaringan, serta RouterBoard, perangkat keras jaringan yang dirancang khusus untuk menjalankan RouterOS.
Apa itu Mikrotik?
MikroTik adalah perusahaan asal Latvia yang mengembangkan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) untuk jaringan komputer. Produk utamanya adalah MikroTik RouterOS, sistem operasi berbasis Linux yang berfungsi sebagai router, dan MikroTik RouterBOARD, perangkat keras jaringan yang dirancang untuk menjalankan RouterOS.
Baca Juga: Protokol Jaringan Adalah: Pengertian, Cara Kerja, Fungsi
Sejarah Singkat Mikrotik
MikroTik didirikan pada tahun 1996 di Latvia, sebuah negara di Eropa Timur, oleh John Tully dan Arnis Riekstiņš. Awalnya, MikroTik berfokus pada pengembangan perangkat lunak routing berbasis Linux untuk kebutuhan Internet Service Provider (ISP).
Pada tahun 1997, MikroTik meluncurkan RouterOS, sistem operasi yang memungkinkan komputer berbasis x86 untuk berfungsi sebagai router yang canggih. Kemudian, untuk meningkatkan performa dan efisiensi, MikroTik mulai mengembangkan perangkat keras sendiri, yang dikenal sebagai RouterBOARD.
Seiring waktu, MikroTik berkembang pesat dan produknya digunakan di berbagai negara karena menawarkan solusi jaringan yang terjangkau, fleksibel, dan mudah dikonfigurasi. Saat ini, MikroTik banyak digunakan oleh ISP, perusahaan, sekolah, bisnis, dan pemerintahan untuk mengelola jaringan mereka.
Fitur – Fitur di Mikrotik
MikroTik memiliki banyak fitur yang berguna untuk mengelola jaringan dengan efisien. Berikut beberapa fitur utama yang tersedia di RouterOS:
1. Routing
- Mengatur lalu lintas data antar jaringan (LAN, WAN, Internet, dll.)
- Mendukung static routing dan dynamic routing (OSPF, BGP, RIP).
- Load balancing untuk membagi beban trafik di beberapa jalur internet.
- Policy routing untuk mengatur rute tertentu berdasarkan aturan.
2. Firewall & Keamanan
- Melindungi jaringan dari akses yang tidak diinginkan.
- Filtering paket untuk memblokir atau mengizinkan lalu lintas tertentu.
- NAT (Network Address Translation) untuk menyembunyikan IP privat.
- Proteksi terhadap serangan DDoS, port scanning, dan brute force attack.
3. Bandwidth Management (QoS)
- Mengontrol dan mengoptimalkan penggunaan bandwidth.
- imple Queue untuk membatasi bandwidth per pengguna.
- Queue Tree untuk kontrol lalu lintas yang lebih kompleks.
- Prioritas trafik menggunakan Quality of Service (QoS).
4. Hotspot
- Menyediakan layanan login untuk akses internet.
- Login melalui halaman autentikasi (captive portal).
- Dukungan voucher system dengan limitasi waktu & kuota.
- Integrasi dengan sistem pembayaran atau user management.
5. Virtual Private Network (VPN)
- Menghubungkan jaringan dengan aman melalui internet.
- PPTP, L2TP, OpenVPN, IPsec, WireGuard untuk koneksi VPN.
- Tunnel antar cabang kantor atau pengguna remote.
- Keamanan lebih tinggi dengan enkripsi.
6. Wireless & Access Point
- Menyediakan dan mengelola jaringan WiFi.
- WDS (Wireless Distribution System) untuk memperluas jaringan tanpa kabel.
- CAPsMAN untuk mengelola banyak Access Point dari satu tempat.
- Dukungan berbagai mode WiFi (AP, Bridge, Repeater).
7. Monitoring & Logging
- Memantau jaringan secara real-time.
- Torch untuk menganalisis lalu lintas jaringan.
- Graphing untuk melihat penggunaan bandwidth dalam bentuk grafik.
- Log System untuk mencatat aktivitas dan deteksi masalah.
8. DHCP & DNS Server
- Mengelola distribusi IP secara otomatis.
- DHCP Server & DHCP Relay untuk membagikan IP ke client.
- Internal DNS cache untuk mempercepat akses website.
9. Load Balancing & Failover
- Mengoptimalkan jalur internet untuk kecepatan dan keandalan.
- Load balancing untuk membagi beban trafik ke beberapa ISP.
- Failover untuk otomatis beralih ke ISP cadangan jika yang utama mati.
10. VLAN & Bridge
- Memisahkan jaringan untuk keamanan dan efisiensi.
- VLAN untuk membagi jaringan menjadi beberapa segmen tanpa perlu perangkat tambahan.
- Bridge untuk menghubungkan beberapa interface jaringan.
Baca Juga: Port Pada Jaringan Komputer Adalah: Jenis, Fungsi, Contoh
Fungsi Mikrotik
MikroTik banyak digunakan dalam pengelolaan jaringan, baik untuk skala kecil maupun besar. Berikut beberapa fungsi utamanya:
- Routing – Mengatur lalu lintas data antar jaringan.
- Firewall – Melindungi jaringan dari akses tidak sah dan serangan.
- Bandwidth Management – Mengontrol dan membatasi penggunaan bandwidth internet.
- VPN (Virtual Private Network) – Menghubungkan jaringan yang terpisah secara aman melalui internet.
- Hotspot – Menyediakan layanan login untuk akses internet (biasa digunakan di kafe, hotel, sekolah, dll.).
- Wireless & Access Point – Menyediakan jaringan WiFi dengan berbagai konfigurasi.
- QoS (Quality of Service) – Mengatur prioritas lalu lintas data agar lebih stabil.
Manfaat Mikrotik
MikroTik memiliki banyak manfaat bagi individu, bisnis, hingga penyedia layanan internet (ISP). Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan MikroTik:
1. Manajemen Jaringan yang Fleksibel
- MikroTik memungkinkan pengaturan jaringan sesuai kebutuhan, baik untuk rumah, kantor, sekolah, maupun ISP.
- Dapat dikonfigurasi dengan berbagai cara (GUI dengan WinBox atau CLI dengan terminal).
2. Mengontrol Penggunaan Bandwidth
Memastikan bandwidth digunakan dengan efisien:
- Membatasi kecepatan internet per pengguna (Bandwidth Management).
- Memberikan prioritas ke aplikasi tertentu dengan Quality of Service (QoS).
- Mencegah pengguna menyedot terlalu banyak bandwidth
3. Keamanan Jaringan yang Kuat
Melindungi jaringan dari ancaman eksternal dan internal:
- Firewall & Filtering untuk memblokir akses yang tidak diizinkan.
- Proteksi terhadap serangan DDoS, virus, dan hacking.
- VPN (Virtual Private Network) untuk koneksi aman dari lokasi berbeda.
4. Membangun Hotspot dengan Login dan Voucher
Cocok untuk kafe, hotel, sekolah, dan area publik:
- Membuat halaman login hotspot (captive portal).
- Mendukung sistem voucher dengan batasan waktu atau kuota.
- Integrasi dengan sistem pembayaran online untuk akses internet berbayar.
5. Load Balancing & Failover (Multi ISP)
Menggunakan lebih dari satu koneksi internet secara optimal:
- Load Balancing untuk membagi trafik di beberapa ISP agar lebih cepat.
- Failover untuk otomatis beralih ke ISP cadangan jika yang utama mati.
6. Memisahkan Jaringan dengan VLAN
Cocok untuk kantor dan sekolah yang membutuhkan segmentasi jaringan:
- Memisahkan jaringan karyawan, tamu, dan server agar lebih aman.
- Menggunakan VLAN untuk manajemen lebih efisien tanpa kabel tambahan.
7. Monitoring & Logging Aktivitas Jaringan
Memantau dan menganalisis trafik jaringan secara real-time:
- Graphing untuk melihat penggunaan bandwidth.
- Torch untuk menganalisis paket data di jaringan.
- Log System untuk mencatat aktivitas yang terjadi di router.
8. Biaya Lebih Terjangkau Dibandingkan Router Enterprise
MikroTik menawarkan fitur setara router mahal dengan harga lebih ekonomis:
- Cocok untuk usaha kecil hingga perusahaan besar.
- Lisensi RouterOS lebih murah dibandingkan solusi lain seperti Cisco.
9. Konfigurasi Mudah dan Dukungan Komunitas Luas
Dapat dikonfigurasi melalui:
- WinBox (antarmuka grafis GUI).
- WebFig (akses melalui browser).
- Terminal (CLI) untuk konfigurasi tingkat lanjut.
- Banyak tutorial dan komunitas pengguna MikroTik di seluruh dunia.
10. Cocok untuk Berbagai Kebutuhan Jaringan
Bisa digunakan dalam berbagai skenario, seperti:
- Internet Service Provider (ISP) untuk mengelola layanan internet.
- Perkantoran untuk manajemen jaringan internal.
- Sekolah & Universitas untuk mengelola akses internet siswa dan staf.
- Hotel, kafe, dan restoran untuk layanan hotspot berbayar atau gratis.
- RT/RW Net untuk berbagi koneksi internet ke banyak pengguna.
Baca Juga: Jaringan Komputer dan Internet Adalah: Fungsi, Jenis, Manfaat
Jenis – Jenis Mikrotik
MikroTik memiliki beberapa varian produk yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan jaringan. Berikut adalah jenis-jenis MikroTik berdasarkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software):
1. MikroTik RouterOS
- Sistem operasi (OS) berbasis Linux yang diinstal pada PC atau perangkat RouterBOARD untuk mengubahnya menjadi router yang canggih.
- Tersedia dalam beberapa lisensi (Level 3-6) dengan fitur berbeda.
Contoh penggunaan:
- Mengubah PC menjadi router.
- Digunakan oleh ISP dan administrator jaringan.
- Dapat diinstal di perangkat non-MikroTik (PC x86).
2. MikroTik RouterBOARD
- Perangkat keras (hardware) router yang sudah terintegrasi dengan RouterOS.
- Cocok untuk jaringan skala kecil hingga besar, termasuk ISP dan perusahaan.
Jenis RouterBOARD berdasarkan seri:
a. Seri RB (RouterBOARD) Standar
- Contoh: RB450Gx4, RB750Gr3 (hEX), RB1100AHx4
- Cocok untuk jaringan kantor, rumah, dan usaha kecil.
- Harga lebih terjangkau dibandingkan seri yang lebih tinggi.
b. Seri Cloud Core Router (CCR)
- Contoh: CCR1009, CCR1036, CCR1072
- Performa tinggi, cocok untuk ISP dan perusahaan besar.
- Mendukung ribuan koneksi dengan prosesor multi-core.
c. Seri Cloud Smart Switch (CSS) & CRS
- Contoh: CRS125-24G-1S-RM, CRS326-24G-2S+RM
- Router yang memiliki fungsi switching dan routing dalam satu perangkat.
- Digunakan untuk jaringan yang membutuhkan VLAN & manajemen switch tingkat lanjut.
d. Seri Wireless (hAP, cAP, wAP, LtAP, LHG, SXT, Metal, dll.)
- hAP (home Access Point) – Contoh: hAP ac², hAP ax³ (router WiFi untuk rumah & kantor kecil).
- cAP (ceiling Access Point) – Contoh: cAP ac (Access Point untuk jaringan perusahaan & hotel).
- wAP (wall Access Point) – Contoh: wAP ac (router WiFi untuk pemasangan di dinding).
- LHG (Long Range) – Contoh: LHG XL 5 ac (CPE jarak jauh untuk koneksi nirkabel).
- SXT & Metal – Digunakan untuk jaringan wireless point-to-point dan outdoor.
3. MikroTik CHR (Cloud Hosted Router)
- Versi virtual dari RouterOS yang dapat dijalankan di mesin virtual (VM).
- Digunakan untuk jaringan berbasis cloud atau data center.
- Bisa diinstal di VMware, VirtualBox, KVM, Hyper-V.
Contoh penggunaan:
- Manajemen jaringan berbasis cloud.
- VPN Server atau Firewall virtual.
- Routing & monitoring dalam lingkungan virtualisasi.
Cara Setting Mikrotik yang Baik dan Benar
Agar MikroTik dapat bekerja dengan optimal, berikut langkah-langkah dasar untuk setting awal:
1️. Persiapan Awal
- Siapkan Perangkat MikroTik (RouterBOARD atau PC dengan RouterOS).
- Gunakan Kabel LAN untuk menghubungkan MikroTik ke komputer.
- Download & Install WinBox (software untuk konfigurasi MikroTik).
2️. Akses MikroTik dengan WinBox
- Buka WinBox dan hubungkan ke MikroTik menggunakan MAC Address atau IP Default (192.168.88.1).
- Login dengan username: admin dan password kosong (kosongkan dulu).
- Klik Connect untuk masuk ke sistem MikroTik.
3️. Konfigurasi IP Address
Atur IP untuk menghubungkan MikroTik dengan jaringan lokal (LAN) & internet (WAN).
- Masuk ke IP → Addresses.
- Tambahkan IP untuk masing-masing interface:
- WAN (Internet): Misal dari ISP 192.168.1.2/24 pada ether1.
- LAN (Jaringan Lokal): Misal 192.168.88.1/24 pada ether2.
Command (CLI):
/ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1
/ip address add address=192.168.88.1/24 interface=ether2
4️. Setting Gateway & DNS (Agar Bisa Internet)
Atur gateway & DNS agar MikroTik dapat mengakses internet.
- Masuk ke IP → Routes dan tambahkan Default Gateway dari ISP (contoh: 192.168.1.1).
- Masuk ke IP → DNS lalu tambahkan DNS, misalnya:
- Google DNS: 8.8.8.8 & 8.8.4.4.
- Centang Allow Remote Requests agar MikroTik bisa menjadi DNS resolver.
Command (CLI):
/ip route add gateway=192.168.1.1
/ip dns set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes
5️. Konfigurasi NAT (Agar Client Bisa Internet)
NAT (Network Address Translation) diperlukan agar semua perangkat di jaringan lokal bisa mengakses internet.
- Masuk ke IP → Firewall → NAT.
- Tambahkan Rule baru dengan parameter berikut:
- Chain: srcnat
- Out Interface: ether1 (WAN)
- Action: masquerade
Command (CLI):
/ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
6. Setting DHCP Server (Agar IP Dibagikan Otomatis ke Client)
Agar perangkat di jaringan LAN mendapatkan IP secara otomatis, aktifkan DHCP Server.
- Masuk ke IP → DHCP Server → Klik DHCP Setup.
- Pilih interface LAN (ether2).
- Tentukan rentang IP yang dibagikan, contoh: 192.168.88.10 – 192.168.88.100.
- Tentukan gateway (192.168.88.1) dan DNS (8.8.8.8).
Command (CLI):
/ip dhcp-server setup
7️. Setting Firewall Basic (Keamanan Jaringan)
Lindungi MikroTik dari akses luar yang tidak diinginkan.
- Blokir akses dari luar ke MikroTik kecuali yang diizinkan.
- Batasi ping (ICMP) agar tidak mudah diserang.
Command (CLI):
/ip firewall filter add chain=input connection-state=invalid action=drop
/ip firewall filter add chain=input protocol=icmp action=drop
8️. Konfigurasi WiFi (Jika Menggunakan Router Wireless MikroTik)
- Masuk ke Wireless → Interfaces.
- Pilih interface wlan1 dan ubah mode ke AP Bridge.
- Masukkan SSID (Nama WiFi) di kolom SSID.
- Aktifkan Security Profile dan atur password WiFi.
- Klik Enable untuk mengaktifkan WiFi.
Command (CLI):
/interface wireless set wlan1 mode=ap-bridge ssid=MyWiFi
/interface wireless security-profiles set default authentication-types=wpa2-psk wpa-pre-shared-key=12345678
/interface wireless enable wlan1
9️. Simpan Konfigurasi & Restart MikroTik
Setelah semua setting selesai, simpan konfigurasi dan restart router jika diperlukan.
Command (CLI):
/system reboot
10. Cek Koneksi & Pengujian Jaringan
- Coba ping ke Google (8.8.8.8) dari terminal MikroTik.
- Coba koneksi dari perangkat di LAN apakah bisa akses internet.
Command (CLI):
/ping 8.8.8.8
Baca Juga: Konfigurasi Jaringan Apa Saja yang Bisa Dilakukan dari Smartphone? Ini dia Jawabannya
Kelebihan dan Kekurangan Mikrotik
MikroTik adalah salah satu perangkat jaringan yang populer untuk berbagai keperluan, mulai dari rumah, bisnis, hingga penyedia layanan internet (ISP). Berikut adalah kelebihan dan kekurangan MikroTik:
Kelebihan MikroTik
1️. Harga Terjangkau
- MikroTik lebih murah dibandingkan router enterprise seperti Cisco atau Juniper.
- Cocok untuk usaha kecil, menengah, hingga perusahaan besar.
2️. Konfigurasi Fleksibel
- Bisa dikonfigurasi melalui WinBox (GUI), WebFig (Web), atau Terminal (CLI).
- Mendukung banyak fitur dalam satu perangkat tanpa perlu tambahan software lain.
3️. Fitur Lengkap & Canggih
MikroTik memiliki banyak fitur bawaan seperti:
- Firewall & Security
- Load Balancing & Failover
- VPN (PPTP, L2TP, OpenVPN, WireGuard, IPsec)
- Hotspot & Captive Portal
- Bandwidth Management (QoS)
- Routing (Static & Dynamic – OSPF, BGP, RIP)
4️. Stabil dan Handal
- MikroTik dikenal memiliki sistem operasi (RouterOS) yang stabil dan bisa berjalan tanpa restart dalam waktu lama.
- Bisa menangani trafik tinggi dengan performa yang baik.
5️. Komunitas dan Dukungan Luas
- Banyak tutorial, forum, dan grup komunitas pengguna MikroTik yang membantu pemula dalam konfigurasi.
- Dokumentasi resmi juga tersedia di situs MikroTik.
6️. Bisa Digunakan untuk ISP & RT/RW Net
- Banyak penyedia internet lokal menggunakan MikroTik untuk mengelola jaringan & billing hotspot.
- Dapat digunakan untuk membangun RT/RW Net dengan biaya yang lebih murah.
Kekurangan MikroTik
1️. Kurva Belajar yang Curam
- Konfigurasi awal bisa sulit bagi pemula, terutama melalui CLI (Command Line Interface).
- Dibutuhkan pemahaman tentang jaringan (IP, Routing, Firewall, VLAN, dll.) untuk menggunakan fitur secara maksimal.
2️. Hardware Tidak Setangguh Router Enterprise
- Performa hardware MikroTik masih kalah dibandingkan dengan router enterprise seperti Cisco.
- Beberapa model kurang optimal untuk trafik yang sangat tinggi (>10Gbps).
3️. Tidak Semua Model Memiliki Port Gigabit
- Beberapa model entry-level masih menggunakan port Fast Ethernet (100 Mbps), sehingga membatasi kecepatan internet.
- Harus memilih model dengan port Gigabit atau 10Gbps jika membutuhkan kecepatan tinggi.
4️. Tidak Support Modem ADSL Langsung
- MikroTik tidak bisa langsung digunakan sebagai modem ADSL.
- Harus dikombinasikan dengan modem eksternal jika ingin menggunakan koneksi ADSL atau Fiber.
5️. Tidak Ada Layanan Resmi Customer Support
- MikroTik tidak menyediakan layanan customer support langsung seperti vendor lain.
- Pengguna harus mencari solusi sendiri melalui forum atau komunitas jika ada masalah.
Kesimpulan
MikroTik adalah solusi jaringan yang andal dan fleksibel, digunakan untuk mengelola dan mengoptimalkan koneksi internet, baik untuk kebutuhan rumahan maupun bisnis. Dengan fitur canggih seperti routing, firewall, dan manajemen bandwidth, MikroTik memungkinkan pengguna mengontrol jaringan secara efisien dan aman.
Maksimalkan jaringan dengan MikroTik dan rasakan stabilitas internet tanpa batas! Paket Internet Only mulai 160 ribuan, kecepatan hingga 500 Mbps, siap mendukung manajemen bandwidth, firewall, dan koneksi super lancar untuk rumah atau bisnis. Streaming, gaming, atau kerja remote? Semua terkendali dengan jaringan yang optimal!