Bukan Pekerja Kantoran, Ini Profesi yang Paling Dicari di Era AI Menurut Jensen Huang

Bukan Pekerja Kantoran, Ini Profesi yang Paling Dicari di Era AI Menurut Jensen Huang

Di tengah kekhawatiran bahwa kecerdasan buatan akan memangkas banyak pekerjaan kantoran, CEO Nvidia Jensen Huang justru menyoroti lonjakan kebutuhan pada profesi keterampilan teknis. Menurutnya, gelombang pembangunan pabrik dan pusat data AI mendorong permintaan besar untuk teknisi listrik, tukang ledeng, dan tukang kayu. Infrastruktur AI bersifat fisik. Fasilitas komputasi berskala raksasa membutuhkan pasokan listrik tinggi, sistem pendinginan presisi, jaringan kabel daya, dan konstruksi yang ketat standarnya.

Pernyataan Huang menempatkan spotlight pada jalur vokasi yang sering luput dalam diskusi masa depan kerja. Proyek pusat data tidak berhenti pada tahap desain di komputer. Ada pekerjaan lapangan yang membutuhkan sertifikasi, jam praktik, serta disiplin keselamatan. Mulai dari pemasangan switchgear dan panel tegangan tinggi, instalasi pipa pendingin untuk sistem imersi atau chilled water, hingga pengerjaan struktur dan tata ruang server hall.

Kebutuhan tenaga terampil muncul sejak fase perencanaan dan memuncak saat konstruksi. Satu kompleks pusat data dapat menyerap ribuan pekerja lintas keahlian selama masa pembangunan. Setelah operasional, jumlah staf inti memang ramping, namun ekosistem di sekelilingnya hidup. Ada layanan pemeliharaan listrik, HVAC, keamanan, logistik, hingga penyedia pelatihan dan sertifikasi yang tumbuh mengikuti ritme perluasan kapasitas.

Bagi Indonesia, pesan ini relevan. Investasi pusat data dan jaringan cloud terus mengalir, sementara pasokan teknisi bersertifikat belum selalu memadai. Sekolah kejuruan, politeknik, dan program pelatihan singkat menjadi garda depan untuk mengisi kekosongan. Kurikulum yang menekankan praktik listrik industri, pendinginan data center, fiber optik, dan keselamatan kerja akan mempercepat penyerapan lulusan.

Baca Juga: Kolaborasi Raksasa: Nvidia Gandeng AI Jepang untuk Hadirkan Superkomputer SoftBank

Perusahaan konstruksi dan integrator sistem dapat menata ulang strategi SDM. Program pemagangan terstruktur, beasiswa sertifikasi, serta jalur percepatan bagi talenta muda memberi keuntungan ganda. Perusahaan mendapat tenaga siap pakai. Pekerja memperoleh keterampilan yang bernilai tinggi di pasar dan lintas proyek. Pemerintah daerah juga diuntungkan melalui efek pengganda ekonomi ketika proyek digital hadir di wilayahnya.

Pekerjaan kantoran tidak lantas hilang. Peran perencana, manajer proyek, insinyur desain, dan spesialis keselamatan tetap krusial untuk mengorkestrasi proyek bernilai miliaran. Namun arah arus tenaga kerja bergeser. Teknologi AI yang kerap dibayangkan serba digital ternyata menggerakkan permintaan besar pada pekerjaan fisik berkeahlian tinggi. Ini koreksi penting bagi narasi yang terlalu berat pada coding dan gelar empat tahun.

Intinya jelas. Era AI membuka peluang karier yang konkret bagi pekerja terampil nonkantoran. Sertifikasi listrik, HVAC, mekanikal, dan fiber optik menjadi tiket masuk. Disiplin keselamatan dan ketelitian eksekusi adalah kunci bertahan. Di saat banyak yang cemas terhadap otomatisasi, jalur vokasi justru menawarkan jalan cepat menuju pekerjaan bernilai tinggi yang susah digantikan mesin.

Butuh internet kencang untuk belajar skill yang dibutuhkan di era AI seperti listrik, HVAC, jaringan, dan otomasi yang disorot Jensen Huang sebagai profesi paling dicari? Ambil paket wifi murah mulai dari 160 ribuan dengan kecepatan hingga 1 Gbps agar kelas online, sertifikasi, dan proyek latihan di rumah berjalan mulus tanpa putus. Upgrade kemampuan, buka peluang kerja nyata, dan jadwalkan instalasi sekarang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top