IT: Welcome to Derry membuka musim dengan cliffhanger kejam, episode 2 tayang lebih awal saat Halloween

IT: Welcome to Derry

IT: Welcome to Derry akhirnya tiba di HBO dan Max, dan pembukanya langsung menginjak gas. Kita dibawa ke Derry, Maine, tahun 1962 di sebuah kota kecil yang tampak rapi, tapi berdenyut dengan sesuatu yang busuk di bawah permukaan. Malam di Capitol Theater berubah jadi mimpi buruk. Dari adegan pembuka yang tampak tak berbahaya, situasi meluncur ke teror yang membabi buta, lalu menutup episode dengan pilihan berani: beberapa karakter anak tewas di tempat. Dua penyintas, Lilly dan Ronnie, keluar dari gedung seperti baru lepas dari rahang monster. Bukan sekadar gimmick. Ini pernyataan nada: di Derry, tidak ada yang aman, bahkan anak-anak.

Kekuatan episode perdana bukan hanya pada darah yang tumpah, tetapi pada cara serial memadukan horor supranatural dengan ketakutan sosial yang sangat manusiawi. Tahun 1962 berarti sirene darurat, paranoia Perang Dingin, dan garis tegas rasial yang membuat hidup sehari-hari sudah menakutkan tanpa badut pemakan anak sekali pun. Ketakutan kolektif itulah yang dipelintir menjadi wujud-wujud It. Akibatnya, setiap jumpscare terasa seperti cermin bengkok dari kecemasan zaman. Ini yang membuat horor di Derry terasa membumi: monster folklor berjalan beriringan dengan trauma masyarakat.

Di balik layar, Andy dan Barbara Muschietti bersama Jason Fuchs meracik dunia Derry yang familier tetapi lebih kejam. Bill Skarsgård kembali sebagai Pennywise, menancapkan senyum retak dan tatapan lapar yang tak gampang hilang dari kepala. Nama-nama seperti Jovan Adepo dan Taylour Paige menghidupkan keluarga Hanlon sebagai pintu masuk penonton ke Derry era 60-an. Keputusan kreatif untuk mengorbankan karakter sejak awal terasa berisiko, namun masuk akal jika tujuan musim pertama adalah menghapus “plot armor” dan memaksa penonton memikirkan ulang tiap pertemuan, tiap lorong gelap, tiap undangan ke karnaval.

Baca Juga: Sinopsis Film Weapons, Misteri 17 Anak Hilang dalam Film Horor Baru yang Menggetarkan

Di sisi rilis, ritmenya jelas. Musim perdana berisi delapan episode dan tayang mingguan setiap Minggu pukul 21.00 ET di HBO serta tersedia di Max. Garis finish ditetapkan pertengahan Desember, memberi ruang untuk membangun misteri secara perlahan dan menyalakan obrolan dari pekan ke pekan. Ada satu bonus yang layak dicatat: episode kedua, The Thing in the Dark, turun lebih awal di Max pada Jumat, 31 Oktober pukul 00.00 waktu setempat, sebagai suguhan Halloween. Siaran di kanal TV HBO tetap pada Minggu, 2 November pukul 21.00 ET PT, dan setelah itu musim kembali ke ritme mingguannya. Buat penonton di Indonesia, terjemahannya sederhana: ada early drop di layanan streaming pada malam Halloween, lalu ikuti jadwal televisi Amerika seperti biasa.

Bahan pemanas lain datang dari materi promosi. Trailer terbaru menumpuk simbol-simbol dunia Stephen King balon merah, lorong selokan yang beruap, tawa yang meledak di ruang kosong yang sekaligus menegaskan skala ancaman yang lebih besar. Pennywise tampil seperti predator yang lebih agresif, lebih suka bermain dengan bentuk dan psikologi korbannya. Beberapa kilasan memperlihatkan mimikri yang makin tak terduga, seolah Derry sendiri ikut bersekongkol. Ini penting untuk menenangkan satu kegelisahan penggemar: serial ini tidak sekadar mengulang adegan ikonik dari film, tetapi mencoba menggali akar malapetaka kota dan asal usul sang badut.

Apa yang kita dapat dari episode perdana ini? Peta emosi yang jelas: ngeri, getir, dan tanpa jaring pengaman. Kota kecil yang manis di kartu pos ternyata adalah mesin penggiling. Setiap senyuman bisa berubah jadi ancaman, setiap ruangan tertutup bisa menyimpan pintu ke sesuatu yang lapar. Serial ini meminta penontonnya untuk berhenti berharap pada keajaiban terakhir, lalu menerima bahwa beberapa cerita tentang monster berakhir tanpa pahlawan kecil yang selamat. Di situlah ketegangan paling efektif: bukan pada apakah Pennywise muncul, melainkan pada siapa yang akan direnggut berikutnya dan apa harga yang harus dibayar Derry untuk menutup-nutupi sejarahnya.

Jika kamu datang untuk horor yang berani mematahkan pola, It: Welcome to Derry memenuhi janji sejak menit awal. Jika kamu datang untuk mitologi, musim ini membuka lembaran tentang asal usul Pennywise dan mengapa Derry menjadi magnet bagi teror yang sama berulang setiap generasi. Dan kalau kamu tak sabar, kabar baiknya sudah ada: tindak lanjut tiba lebih cepat dari yang kamu kira. Malam Halloween, lampu padam, episode 2 menunggu. Selamat datang kembali di Derry. Jaga jarak dari balon.

Andy Muschietti kembali ke kursi sutradara untuk pembuka dan menekan pedal horor sampai mentok. Ia bicara terang-terangan soal keputusan “mengincar anak-anak” dan merancang tiga set-piece penuh efek praktikal yang menekankan sifat predator Pennywise: muncul, menggoda, lalu memakan. Bukan sekadar kejutan, melainkan penanda nada musimkeja yang m, sedingin baja, dan tak memberi ruang aman.

Baca Juga: Angkara Murka, Film Horor Sosial yang Soroti Gelapnya Dunia Pertambangan

Setting awal 60-an bukan tempelan. Isyarat Perang Dingin, sirene darurat, dan paranoia warga jadi bumbu duniawi yang membuat kengerian supranatural terasa masuk akal. Di balik karnaval darah, ada kritik sosial yang memotret siapa yang paling gampang diteror—mereka yang sudah disudutkan lebih dulu. Muschietti cs memang sejak pra-rilis menekankan ambisi serial: memperluas film sekaligus akar novel Stephen King, bukan mengulang-ulang adegan ikonik lama.

Secara praktis, jadwal rilisnya jelas. It: Welcome to Derry rilis pada 26 oktober dan tayang setiap Minggu pukul 9 malam ET di HBO dan tersedia di Max, total delapan episode menuju final pertengahan Desember. Buat yang menonton di luar AS, beberapa wilayah menayangkan via mitra lokal, dengan rilis mingguan yang sama.

Pembuka Welcome to Derry menyajikan dunia yang familiar namun lebih kejam. Penonton lama paham pola 27 tahun, tapi cara serial ini mengeksekusi ketakutan dengan anak-anak sebagai garis depan korban yang membuat Derry terasa baru, berbahaya, dan sulit ditebak.

Nikmati Paket WiFi Streaming mulai dari 300 ribuan per bulan dengan internet hingga 100 Mbps plus Vision+ Premium Pack, pas buat maraton It: Welcome to Derry yang membuka musim dengan cliffhanger kejam dan episode 2 tayang lebih awal saat Halloween. Streaming tanpa patah, gambar tajam, dan akses premium untuk ikut ketegangan Derry sejak menit pertama. Daftar sekarang, pasang malam ini, dan bersiap terpaku di depan layar saat Pennywise kembali menghantui.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top