
Dunia pemasaran telah mengalami evolusi yang sangat pesat dalam dua dekade terakhir sehingga memunculkan berbagai istilah baru yang sering kali membingungkan bagi pemula maupun pelaku bisnis. Salah satu perdebatan dan kebingungan yang paling sering muncul adalah mengenai perbedaan Internet Marketing dan Digital Marketing. Banyak orang menganggap kedua istilah ini adalah sinonim atau memiliki arti yang sama persis, padahal jika ditelaah lebih dalam secara akademis maupun praktis, keduanya memiliki cakupan, definisi, dan pendekatan strategi yang berbeda. Memahami perbedaan ini sangat krusial agar Anda tidak salah dalam menyusun anggaran pemasaran atau menentukan KPI bisnis.
Pada dasarnya, memahami perbedaan Internet Marketing dan Digital Marketing akan membantu Anda melihat peta strategi pemasaran secara lebih utuh. Digital Marketing bertindak sebagai payung besar yang menaungi segala aktivitas pemasaran yang menggunakan media elektronik, sedangkan Internet Marketing adalah bagian spesifik yang hanya bekerja ketika terhubung dengan jaringan internet. Artikel ini akan mengupas tuntas kedua konsep tersebut mulai dari definisi mendasar, saluran distribusi, hingga strategi penerapannya agar Anda bisa memilih metode yang paling tepat untuk pertumbuhan bisnis Anda.
Memahami Payung Besar Digital Marketing
Sebelum kita masuk ke dalam perbandingan teknis, kita perlu menyepakati definisi masing-masing istilah agar tidak terjadi kerancuan. Digital Marketing adalah istilah luas yang mencakup semua upaya pemasaran yang menggunakan perangkat elektronik atau internet. Bisnis memanfaatkan saluran digital seperti mesin pencari, media sosial, email, dan situs web lain untuk terhubung dengan pelanggan saat ini dan calon pelanggan. Namun, Digital Marketing tidak terbatas pada internet saja.
Bayangkan Anda sedang berjalan di sebuah pusat perbelanjaan dan melihat sebuah layar besar atau videotron yang menayangkan iklan sepatu terbaru. Itu adalah bentuk Digital Marketing. Anda menerima SMS blast berisi promo diskon dari operator seluler Anda, itu juga Digital Marketing. Kuncinya ada pada kata “Digital” yang berarti menggunakan teknologi elektronik untuk menyampaikan pesan. Ini mencakup spektrum yang sangat luas mulai dari gelombang radio hingga teknologi berbasis data yang canggih.
Digital Marketing bisa terjadi secara offline maupun online. Sisi offline dari pemasaran digital inilah yang sering kali dilupakan orang. Papan reklame elektronik, iklan televisi, dan siaran radio adalah bagian dari pemasaran digital karena menggunakan format elektronik, tetapi mereka tidak serta merta masuk dalam kategori Internet Marketing karena tidak memerlukan jaringan World Wide Web untuk berfungsi.
Baca Juga: Digital Marketing Adalah: Pengertian, Manfaat, Jenis
Internet Marketing sebagai Subset Spesifik
Di sisi lain, Internet Marketing (sering juga disebut online marketing) adalah bagian atau subset dari Digital Marketing. Definisi Internet Marketing mengacu pada strategi pemasaran yang secara eksklusif terjadi di internet. Agar strategi ini berjalan, mutlak diperlukan koneksi data internet. Jika Anda memutus kabel internet atau mematikan WiFi, maka aktivitas Internet Marketing akan berhenti total.
Contoh paling nyata dari Internet Marketing adalah ketika Anda melakukan optimasi SEO (Search Engine Optimization) untuk website, menjalankan iklan PPC (Pay Per Click) di Google, atau membuat konten untuk media sosial. Semua aktivitas ini hidup di dalam ekosistem internet. Internet Marketing berfokus pada membangun kehadiran di web yang memungkinkan terjadinya interaksi dua arah secara real-time antara jenama dan konsumen.
Jadi, cara termudah untuk mengingatnya adalah dengan rumus sederhana: Semua Internet Marketing adalah Digital Marketing, tetapi tidak semua Digital Marketing adalah Internet Marketing. Internet Marketing lebih spesifik, lebih terukur secara real-time, dan sangat bergantung pada perilaku pengguna saat berselancar di dunia maya.
Perbedaan Signifikan dari Segi Media dan Saluran
Perbedaan paling mencolok antara kedua strategi ini terletak pada media atau saluran yang digunakan untuk mendistribusikan pesan pemasaran.
Saluran dalam Digital Marketing (Non-Internet)
Digital Marketing yang tidak bergantung pada internet memanfaatkan teknologi penyiaran dan media elektronik fisik.12
- Televisi: Iklan TV adalah bentuk pemasaran digital klasik. Meskipun sekarang ada Smart TV yang terhubung internet, iklan TV kabel atau satelit tradisional tetap masuk kategori digital non-i3nternet.4
- Radio: Siara5n radio merupakan media digital berbasis audio yang menjangkau audiens melalui gelombang frekuensi.
- SMS Marketing: Pesan singkat yang dikirimkan ke ponsel pengguna adalah bentuk pemasaran digital yang sangat efektif dan personal tanpa memerlukan paket data internet.
- Videotron/Billboard Elektronik: Papan reklame digital yang Anda lihat di pinggir jalan raya yang gambarnya bisa bergerak adalah evolusi dari baliho cetak. Ini murni digital marketing luar ruang.
Saluran dalam Internet Marketing
Sementara itu, Internet Marketing beroperasi di lahan basah dunia maya.
- Website dan Blog: Jantung dari internet marketing adalah situs web tempat transaksi atau pertukaran informasi terjadi.
- Search Engine Marketing (SEM) & SEO: Usaha untuk tampil di halaman pertama Google adalah aktivitas murni internet marketing.
- Email Marketing: Mengirimkan newsletter atau penawaran melalui surel memerlukan server internet untuk pengiriman dan penerimaan.
- Social Media Marketing: Platform seperti Instagram, TikTok, dan LinkedIn adalah raksasa dalam dunia internet marketing.
- Content Marketing Online: Artikel, e-book, dan infografis yang disebar secara online.
Baca Juga: Internet Marketing Adalah: Pengertian, Manfaat, Jenis
Analisis Biaya dan Efisiensi Anggaran
Berbicara mengenai bisnis tentu tidak lepas dari pembicaraan mengenai anggaran atau budget. Terdapat perbedaan karakteristik biaya antara Digital Marketing secara umum (terutama yang offline) dengan Internet Marketing.
Internet Marketing umumnya dipandang lebih hemat biaya dan fleksibel, terutama bagi UMKM atau bisnis rintisan. Anda bisa memulai kampanye Facebook Ads dengan anggaran semurah lima puluh ribu rupiah per hari. Anda juga bisa membuat konten di Instagram atau TikTok secara gratis dan hanya bermodalkan kreativitas. Biaya masuk atau entry barrier untuk Internet Marketing sangat rendah.
Sebaliknya, Digital Marketing yang mencakup saluran offline seperti iklan televisi atau penyewaan videotron di jalan protokol membutuhkan modal yang sangat besar. Biaya produksi iklan televisi saja bisa memakan ratusan juta rupiah, belum termasuk biaya tayangnya. Oleh karena itu, saluran Digital Marketing offline biasanya didominasi oleh perusahaan korporasi besar yang memiliki anggaran pemasaran masif untuk membangun brand awareness secara massal.
Namun, perlu diingat bahwa “murah” tidak selalu berarti “efektif”. Meskipun Internet Marketing lebih murah, persaingannya sangat ketat karena semua orang bisa melakukannya. Sementara Digital Marketing offline mungkin mahal, tetapi memberikan prestise dan kepercayaan yang tinggi di mata konsumen karena tidak semua perusahaan mampu tampil di sana.
Pengukuran Data dan Analitik
Salah satu keunggulan utama era modern adalah kemampuan untuk melacak data. Di sinilah perbedaan Internet Marketing dan Digital Marketing terlihat sangat kontras dalam hal presisi pengukuran.
Dalam ranah Internet Marketing, hampir setiap tindakan pengguna bisa dilacak. Anda bisa tahu berapa orang yang mengunjungi website Anda, berapa lama mereka membaca artikel, tombol mana yang mereka klik, hingga dari kota mana mereka berasal. Alat seperti Google Analytics atau Facebook Pixel memungkinkan pemasar untuk menghitung ROI (Return on Investment) dengan sangat akurat. Anda tahu persis bahwa pengeluaran satu juta rupiah menghasilkan penjualan sepuluh juta rupiah.
Digital Marketing offline, di sisi lain, agak lebih sulit untuk diukur secara presisi. Jika Anda memasang iklan di videotron simpang lima, Anda hanya bisa memperkirakan berapa kendaraan yang lewat berdasarkan data lalu lintas umum, tetapi Anda tidak bisa tahu persis berapa orang yang benar-benar melihat iklan tersebut dan kemudian memutuskan untuk membeli produk Anda. Pengukurannya sering kali bersifat estimasi atau menggunakan metode survei yang tidak real-time. Meskipun teknologi semakin canggih, presisi data Digital Marketing offline belum bisa menandingi akurasi data Internet Marketing.
Baca Juga: Marketing Mix 7P Adalah: Pengertian, Peran, Konsep, dan Contohnya
Interaksi dan Keterlibatan Audiens (Engagement)
Faktor interaksi adalah pembeda lain yang sangat vital. Internet Marketing memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah atau two-way communication. Ketika sebuah jenama memposting sesuatu di media sosial, konsumen bisa langsung memberikan komentar, like, atau membagikan postingan tersebut. Jenama juga bisa langsung membalas keluhan atau pertanyaan konsumen detik itu juga. Hal ini membangun hubungan emosional yang kuat dan komunitas yang loyal.
Digital Marketing non-internet umumnya bersifat satu arah atau one-way communication. Ketika iklan tayang di televisi atau radio, penonton hanya bertindak sebagai penerima pesan pasif. Mereka tidak bisa “mengklik” layar TV untuk membeli produk saat itu juga (kecuali pada Smart TV tertentu, namun ini masih jarang). Penonton tidak bisa berkomentar langsung di papan reklame digital. Sifat komunikasi yang satu arah ini membuat Digital Marketing offline lebih cocok untuk tujuan branding atau pengenalan merek, sedangkan Internet Marketing sangat kuat untuk engagement dan konversi langsung.
Jangkauan Geografis dan Target Audiens
Bagaimana cara kedua metode ini menjangkau manusia juga berbeda. Internet Marketing memiliki jangkauan global tanpa batas fisik. Sebuah bisnis kecil di pelosok desa di Indonesia bisa menjual produk kerajinan tangan ke pembeli di Amerika Serikat hanya dengan menggunakan website dan Instagram. Selama ada internet, batas negara menjadi hilang. Penargetan audiens pun bisa sangat spesifik, misalnya menargetkan “Wanita usia 25 sampai 30 tahun yang suka yoga dan tinggal di Jakarta Selatan”.
Digital Marketing offline biasanya lebih terikat pada lokasi geografis atau demografis umum. Iklan radio lokal hanya akan didengar oleh penduduk di kota tersebut. Videotron hanya dilihat oleh orang yang melewati jalan tersebut. Meskipun jangkauannya terbatas secara fisik, ini justru menjadi kekuatan untuk bisnis yang mengandalkan pasar lokal atau hyper-local. Misalnya, restoran yang baru buka sangat efektif jika beriklan melalui SMS broadcast ke warga sekitar atau radio lokal, karena target pasarnya memang ada di area tersebut.
Baca Juga: 50 Istilah Dalam Digital Marketing yang Perlu Anda Ketahui
Konvergensi
Meskipun kita membahas perbedaannya, praktik terbaik di tahun 2025 dan masa depan adalah menggabungkan keduanya. Batas antara perbedaan Internet Marketing dan Digital Marketing semakin kabur dengan adanya teknologi IoT (Internet of Things).
Contoh konvergensi yang menarik adalah penggunaan kode QR pada media digital offline. Anda mungkin melihat iklan di layar digital lift gedung perkantoran (Digital Marketing) yang menampilkan kode QR. Saat Anda memindai kode tersebut dengan ponsel, Anda diarahkan ke sebuah landing page (Internet Marketing). Di sini, media offline berfungsi sebagai pemicu, dan media online berfungsi sebagai penangkap konversi.
Strategi omnichannel inilah yang menjadi kunci kemenangan bisnis modern. Menggunakan TV atau Radio untuk membangun kesadaran merek secara massal, kemudian menggunakan retargeting di media sosial untuk menangkap orang-orang yang sudah sadar merek tersebut agar melakukan pembelian. Sinergi antara kekuatan jangkauan luas Digital Marketing dan presisi data Internet Marketing akan menghasilkan dampak bisnis yang luar biasa.
Kelebihan dan Kekurangan
Untuk memudahkan pemahaman Anda dalam memilih strategi, mari kita bedah kelebihan dan kekurangan masing-masing secara lebih terperinci tanpa menggunakan tanda hubung yang berlebihan.
Kelebihan Internet Marketing:
- Terukur: Data tersedia secara rinci dan real-time.
- Targeting Spesifik: Bisa memilih audiens berdasarkan minat dan perilaku yang sangat detail.
- Biaya Fleksibel: Bisa dimulai dengan anggaran sangat kecil.
- Interaktif: Memungkinkan dialog langsung dengan konsumen.
- Viralitas: Konten yang bagus bisa menyebar dengan cepat tanpa biaya tambahan.
Kekurangan Internet Marketing:
- Ketergantungan Teknologi: Jika server down atau internet mati, kampanye berhenti.
- Persaingan Tinggi: Semua orang bertarung di layar yang sama yang berukuran kecil.
- Isu Privasi: Penggunaan data konsumen semakin dibatasi oleh regulasi global.
- Skeptisisme: Banyaknya penipuan online membuat konsumen kadang kurang percaya.
Kelebihan Digital Marketing (Non-Internet):
- Jangkauan Massa: Sangat efektif menjangkau orang yang tidak “melek” internet.
- Kepercayaan Tinggi: Tampil di TV atau Billboard memberikan kesan perusahaan bonafide.
- Tidak Mengganggu: Iklan luar ruang sering dianggap kurang intrusif dibandingkan pop-up di ponsel.
- Dampak Visual Besar: Ukuran layar yang besar memberikan pengalaman visual yang lebih megah.
Kekurangan Digital Marketing (Non-Internet):
- Biaya Tinggi: Membutuhkan modal besar untuk produksi dan penempatan.
- Sulit Diukur: ROI susah dihitung secara akurat.
- Tidak Bisa Revisi Cepat: Jika ada kesalahan pada iklan videotron, proses penggantiannya tidak secepat mengedit caption Instagram.
- Komunikasi Satu Arah: Tidak bisa mendengar umpan balik konsumen secara langsung.
Baca Juga: 25 Contoh Digital Marketing di Indonesia, Kamu Perlu Tahu!
Kapan Harus Menggunakan Internet Marketing?
Anda sebaiknya fokus mengalokasikan sumber daya ke Internet Marketing jika tujuan utama Anda adalah konversi penjualan langsung, pendaftaran leads, atau membangun komunitas online. Bisnis e-commerce, produk digital, SaaS (Software as a Service), dan jasa konsultasi sangat bergantung pada metode ini.
Selain itu, jika anggaran Anda terbatas, Internet Marketing adalah penyelamat. Dengan strategi SEO yang baik, Anda bisa mendapatkan trafik organik gratis dalam jangka panjang. Konten media sosial yang kreatif juga bisa menjadi aset pemasaran tanpa biaya iklan yang besar. Ini adalah medan perang bagi “Daud melawan Goliat” di mana kreativitas bisa mengalahkan anggaran besar.
Kapan Harus Menggunakan Digital Marketing (Non-Internet)?
Gunakan strategi Digital Marketing yang lebih luas termasuk kanal offline jika tujuan Anda adalah branding jangka panjang dan dominasi pasar. Merek barang konsumsi sehari-hari (FMCG) seperti sabun, sampo, atau mi instan masih sangat membutuhkan iklan TV dan papan reklame digital karena target pasar mereka adalah seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya pengguna internet aktif.
Digital Marketing offline juga sangat penting untuk bisnis berbasis lokasi fisik seperti properti, dealer mobil, atau pusat perbelanjaan. Keberadaan fisik iklan di sekitar lokasi bisnis akan memicu ingatan bawah sadar konsumen yang melewati area tersebut setiap hari.
Masa Depan Pemasaran di Era Phygital
Istilah baru yang mulai muncul adalah “Phygital”, gabungan dari Physical dan Digital. Ini adalah evolusi selanjutnya di mana perbedaan Internet Marketing dan Digital Marketing menjadi tidak relevan lagi karena keduanya melebur. Contohnya adalah penggunaan Augmented Reality (AR) di toko fisik. Anda datang ke toko baju (fisik/offline), lalu bercermin di layar pintar (Digital) yang bisa mengganti warna baju yang Anda pakai secara virtual, lalu Anda membelinya melalui aplikasi (Internet).
Dalam skenario ini, pemasar tidak lagi memisahkan divisi “Digital” dan “Internet”. Mereka bekerja sebagai satu kesatuan tim pemasaran yang fokus pada perjalanan pelanggan atau customer journey. Pemasar masa depan harus menguasai kedua spektrum ini. Mereka harus paham cara kerja algoritma TikTok sekaligus paham psikologi warna pada papan reklame elektronik.
Strategi Memilih Agensi Pemasaran
Bagi pemilik bisnis yang ingin menyewa jasa profesional, memahami perbedaan ini juga penting agar tidak salah pilih agensi. Ada agensi yang melabeli diri sebagai “Digital Agency” namun layanannya fokus 100% pada media sosial dan website. Ada juga agensi periklanan besar yang menangani penempatan iklan TV dan videotron.
Pastikan Anda menanyakan kapabilitas mereka. Jika Anda butuh bantuan untuk menaikkan peringkat website di Google, carilah spesialis Internet Marketing atau SEO. Namun jika Anda ingin meluncurkan produk baru secara nasional dengan kombinasi iklan TV, radio, dan media sosial, Anda membutuhkan “Full Service Digital Agency” yang memiliki akses ke semua kanal tersebut. Kesalahan dalam memilih mitra kerja sering kali berawal dari ketidaktahuan klien akan definisi layanan yang mereka butuhkan.
Baca Juga: Marketing Funnel Adalah: Pengertian, Tujuan, Manfaat
Kesimpulan
Menarik benang merah dari pembahasan panjang di atas, perbedaan Internet Marketing dan Digital Marketing bukanlah tentang mana yang lebih baik, melainkan tentang ruang lingkup dan medium. Digital Marketing adalah semesta yang luas mencakup semua pemasaran elektronik, sedangkan Internet Marketing adalah planet di dalamnya yang khusus beroperasi dengan koneksi internet.
Bagi pebisnis dan pemasar, kebijaksanaan terletak pada kemampuan memadukan keduanya. Jangan terjebak pada dikotomi atau pemisahan yang kaku. Gunakan presisi dan kecepatan Internet Marketing untuk mengejar penjualan harian, dan gunakan kewibawaan serta jangkauan luas Digital Marketing lainnya untuk membangun merek yang kuat di benak masyarakat. Dengan memahami nuansa perbedaan ini, Anda kini memiliki landasan yang kuat untuk merancang strategi pemasaran yang holistik, efektif, dan efisien demi kesuksesan bisnis di era teknologi yang terus berubah ini.
Setelah memahami secara mendalam bahwa Internet Marketing mutlak bergantung pada konektivitas real-time untuk menjangkau audiens global, jangan biarkan eksekusi strategi Anda terhambat oleh sinyal yang tidak stabil; dukung penuh aktivitas pemasaran digital Anda dengan infrastruktur jaringan terbaik yang mampu menangani beban kerja berat mulai dari live streaming hingga manajemen big data. Hanya dengan harga mulai dari Rp200 ribuan, Anda sudah bisa mendapatkan layanan internet ultra-cepat hingga 1 Gbps yang menjamin setiap kampanye SEO, iklan media sosial, dan komunikasi bisnis Anda berjalan mulus tanpa buffering, memastikan implementasi ilmu pemasaran yang baru Anda pelajari dapat menghasilkan profit maksimal tanpa kendala teknis.
FAQ
Media sosial masuk ke dalam kedua kategori tersebut. Ia adalah Internet Marketing karena membutuhkan koneksi internet untuk diakses, dan secara otomatis menjadi bagian dari payung besar Digital Marketing karena menggunakan perangkat elektronik.
Untuk bisnis kecil dengan anggaran terbatas, Internet Marketing jauh lebih efektif dan efisien. Anda bisa menargetkan audiens yang sangat spesifik dengan biaya rendah dan hasil yang terukur, meminimalkan risiko uang terbuang percuma.
Ya, SEO adalah bagian dari Internet Marketing, yang mana Internet Marketing adalah bagian dari Digital Marketing. Jadi secara teknis SEO adalah salah satu taktik dalam Digital Marketing.
Bisa. Contohnya adalah iklan yang Anda lihat di televisi, iklan yang Anda dengar di radio, atau pesan promosi yang Anda terima melalui SMS. Semua itu adalah pemasaran digital yang tidak memerlukan koneksi internet untuk menyampaikannya kepada Anda.
Disarankan untuk mulai mempelajari skill Internet Marketing terlebih dahulu (seperti SEO, Social Media, Content Writing) karena permintaannya sangat tinggi dan alat belajarnya tersedia gratis. Setelah itu, Anda bisa memperluas wawasan ke ranah Digital Marketing yang lebih luas seperti strategi media offline dan integrasi data.



