Pemerintah Amerika Serikat menuduh perusahaan kecerdasan buatan asal Tiongkok, DeepSeek, terlibat dalam mendukung aktivitas militer Beijing dan diduga telah melanggar kontrol ekspor teknologi chip canggih buatan AS. Tuduhan ini mencuat pada akhir Juni 2025, menyusul laporan bahwa perusahaan tersebut mendapatkan akses ke unit pemrosesan grafis (GPU) kelas atas dari Nvidia melalui jalur distribusi di luar jalur resmi, termasuk melalui Singapura.
Pejabat senior Departemen Perdagangan AS menyatakan bahwa DeepSeek diduga memanfaatkan celah dalam sistem pengawasan ekspor untuk memperoleh chip teknologi tinggi yang seharusnya dibatasi penggunaannya oleh entitas yang memiliki hubungan dengan militer Tiongkok. Salah satu GPU yang disebut adalah model kelas atas Nvidia yang masuk dalam daftar pembatasan ekspor sejak 2022.
Laporan Reuters dan Asia Times menyebutkan bahwa DeepSeek mendapat pasokan GPU melalui entitas perantara di Asia Tenggara. Perusahaan tersebut diyakini menggunakan chip tersebut untuk memperkuat kemampuan AI yang dapat diaplikasikan pada sektor militer maupun pengawasan negara.
Menanggapi tuduhan tersebut, DeepSeek belum memberikan pernyataan resmi. Namun, pihak Washington menegaskan bahwa pengawasan terhadap rantai pasok dan ekspor teknologi strategis akan diperketat untuk mencegah kebocoran yang bisa dimanfaatkan oleh pihak yang dinilai mengancam keamanan nasional AS dan sekutunya.
Baca Juga: DeepSeek AI: Inovasi ChatGPT Buatan China yang Menjadi Sorotan Dunia
Pemerintah AS juga mempertimbangkan untuk memasukkan DeepSeek ke dalam Entity List, daftar perusahaan asing yang dibatasi aksesnya terhadap teknologi dan produk buatan Amerika. Jika langkah ini diambil, AI ini akan secara resmi diblokir dari menerima produk teknologi strategis, termasuk perangkat keras dan perangkat lunak dari perusahaan asal AS.
Kasus DeepSeek menjadi contoh terbaru ketegangan antara AS dan Tiongkok dalam bidang teknologi, terutama yang berkaitan dengan kecerdasan buatan dan aplikasi militer. Tuduhan bahwa DeepSeek membantu militer Tiongkok dan melanggar aturan ekspor chip menunjukkan bahwa persaingan geopolitik di bidang teknologi semakin memanas, dan pengawasan ekspor teknologi canggih menjadi fokus utama Washington ke depan.
Di balik kabar panas DeepSeek yang dituduh AS bantu militer Tiongkok lewat jalur AI dan chip kelas atas, satu hal yang jelas: dunia makin bergerak cepat, dan akses ke teknologi jadi kunci utama. Tapi buat kamu yang cukup butuh kecepatan untuk upload konten, rapat daring, atau main game bebas lag, tak perlu selicin DeepSeek cukup andalkan paket internet only mulai 160 ribuan dengan kecepatan hingga 1 Gbps, biar urusan digital tetap aman, cepat, dan tanpa drama geopolitik!